BI: Fenomena “Rojali dan Rohana” Tidak Berbahaya bagi Ekonomi

Admin/ Agustus 16, 2025/ Berita

Bank Indonesia (BI) memberikan pernyataan menenangkan terkait fenomena “Rojali dan Rohana.” Istilah ini merujuk pada maraknya penjual rokok ketengan atau eceran yang menjajakan dagangannya di berbagai tempat. Menurut BI, penjual rokok ini tidak perlu dikhawatirkan dari sudut pandang makroekonomi, sebab konsumsi masyarakat secara umum masih dalam kondisi yang stabil dan aman.

Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran sebagian pihak bahwa maraknya penjualan rokok eceran mengindikasikan menurunnya daya beli masyarakat. Banyak yang menganggap fenomena ini sebagai tanda bahwa masyarakat tidak lagi mampu membeli rokok secara utuh. Namun, BI memiliki pandangan berbeda.

BI menekankan bahwa fenomena ini lebih merupakan adaptasi pasar. penjual rokok eceran adalah respons terhadap permintaan konsumen yang ingin membeli dalam jumlah kecil. Hal ini tidak secara langsung mencerminkan penurunan daya beli secara keseluruhan. Perekonomian domestik masih kuat dengan pertumbuhan yang positif.

Data yang dikumpulkan oleh BI menunjukkan bahwa total konsumsi masyarakat, termasuk untuk barang-barang lain, masih tetap terjaga. Aktivitas ekonomi berjalan normal dan daya beli masyarakat secara luas tidak terganggu. Oleh karena itu, penjual rokok eceran hanyalah bagian dari dinamika pasar.

Fenomena “Rojali dan Rohana” ini bisa dilihat dari sisi mikroekonomi. Ini adalah contoh bagaimana pelaku usaha kecil beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Mereka menyediakan pilihan yang fleksibel bagi konsumen, terutama bagi mereka yang hanya ingin membeli rokok dalam jumlah sedikit untuk konsumsi harian.

BI menyarankan agar analisis ekonomi tidak hanya berfokus pada satu atau dua indikator saja. Memahami gambaran ekonomi secara komprehensif adalah kunci. Stabilitas konsumsi masyarakat secara umum adalah sinyal yang lebih kuat dan akurat tentang kondisi ekonomi.

Dengan adanya pernyataan ini, diharapkan spekulasi yang berlebihan mengenai menurunnya daya beli masyarakat dapat mereda. Pasar rokok eceran adalah bagian kecil dari ekosistem ekonomi yang lebih besar. BI memastikan bahwa fondasi ekonomi Indonesia masih kokoh.

Secara keseluruhan, fenomena ini adalah bagian dari dinamika pasar yang wajar. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena konsumsi masyarakat secara umum tetap stabil dan aman.

Share this Post