Mengintip Dapur Mi Lethek Bantul: Proses Pembuatan Mi Tradisional yang Melegenda

Admin/ April 14, 2025/ Berita

Berkunjung ke Bantul, Yogyakarta, tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kelezatan Mi Lethek, kuliner khas yang namanya unik dan rasanya otentik. Namun, tahukah Anda bagaimana proses pembuatan mi lethek yang masih dipertahankan secara tradisional ini? Mari kita intip lebih dekat dapur pembuatan mi yang melegenda ini, seperti yang dilakukan tim kami saat berkunjung ke salah satu sentra pembuatan Mi Lethek di Dusun Gabahan, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, pada Senin siang, 14 April 2025.

Proses pembuatan mi lethek dimulai dengan pemilihan bahan baku utama, yaitu tepung tapioka dan gaplek (singkong kering). Kedua bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu dan kemudian diuleni secara manual menggunakan tenaga manusia. Proses pengulenan ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk menghasilkan adonan yang kalis dan elastis, ciri khas Mi Lethek yang sedikit kenyal.

Setelah adonan kalis, langkah selanjutnya dalam proses pembuatan mi adalah pencetakan. Adonan yang telah siap kemudian dimasukkan ke dalam alat cetak tradisional yang terbuat dari kayu dan tenaga manusia. Adonan dipres kuat hingga keluar berbentuk untaian mi yang tebal dan berwarna sedikit kusam, sesuai dengan namanya “Lethek” yang dalam bahasa Jawa berarti kotor atau tidak cerah.

Untaian mi yang baru keluar dari cetakan kemudian direbus dalam air mendidih hingga matang. Waktu perebusan harus tepat agar mi tidak terlalu lembek atau masih keras. Setelah matang, mi segera diangkat dan ditiriskan. Proses pembuatan mi belum selesai sampai di sini. Mi yang telah ditiriskan kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa jam hingga benar-benar kering. Proses penjemuran ini penting untuk mengurangi kadar air dalam mi sehingga lebih awet dan memiliki tekstur yang khas saat dimasak.

Sentra pembuatan Mi Lethek di Dusun Gabahan ini masih mempertahankan proses pembuatan mi secara tradisional dari generasi ke generasi. Meskipun teknologi modern sudah banyak berkembang, para pengrajin di sini tetap setia dengan cara pembuatan manual yang diyakini menghasilkan cita rasa yang lebih otentik dan terjaga. Keunikan proses pembuatan inilah yang membuat Mi Lethek memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner.

Melihat langsung proses pembuatan Mi Lethek memberikan pengalaman yang menarik dan menambah apresiasi terhadap kuliner tradisional Indonesia. Kerja keras dan kesabaran para pengrajin dalam menghasilkan setiap helai mi patut diacungi jempol. Mi Lethek bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang patut dilestarikan.

Share this Post