Pemuda di Bantul , Bunuh dan Sekap Pacar Hingga jadi Kerangka
Tragedi Bantul: Pemuda Bunuh dan Sekap Pacar Hingga Jadi Kerangka
Sebuah kasus pembunuhan sadis mengguncang Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Seorang pemuda berinisial MRR (24) tega membunuh pacarnya, Enggal Dika Puspita (23), dan menyembunyikan jasadnya selama berbulan-bulan hingga menjadi kerangka.
Kronologi Kejadian
- Pembunuhan di Kos:
- Pembunuhan terjadi di sebuah kamar kos di Bantul pada 25 September 2024.
- Setelah membunuh korban, MRR menutupi jasad korban dengan mantel.
- Penyimpanan Jasad:
- Ketika masa sewa kos habis pada November 2024, MRR memindahkan jasad korban ke rumahnya di Kretek, Bantul.
- Jasad korban disimpan di rumah tersebut hingga ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.
- Penemuan Kerangka:
- Kerangka korban ditemukan di rumah pelaku setelah polisi melakukan penggeledahan.
- Penemuan kerangka berawal dari kecurigaan keluarga korban, yang sudah lama kehilangan kontak dengan Enggal.
- Kecurigaan bertambah kuat setelah motor milik korban terlihat digunakan oleh pelaku.
- Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa pelaku.
Motif Pembunuhan
- Motif pembunuhan diduga dipicu oleh masalah pribadi antara pelaku dan korban.
- Pengakuan dari pelaku, bahwa sering terjadi kekerasan fisik yang dilakukan oleh korban kepada pelaku.
- Salah satu pemicu pembunuhan tersebut adalah masalah tahu bakso yang gosong.
- Hubungan pelaku dan korban sudah berjalan selama 5 tahun.
Proses Hukum
- Pelaku telah ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian.
- Pelaku dijerat dengan Pasal 339 KUHP subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
- Ancaman hukuman untuk pelaku, adalah hukuman penjara 20 tahun.
Dampak dan Reaksi Masyarakat
- Kasus ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
- Masyarakat mengecam tindakan keji pelaku dan menuntut hukuman seberat-beratnya.
- Kasus ini juga menjadi peringatan akan pentingnya pencegahan kekerasan dalam hubungan asmara.
Pesan dan Imbauan
- Penting untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati.
- Jika mengalami masalah dalam hubungan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari pihak yang berwenang.
- Masyarakat di himbau agar tidak main hakim sendiri, dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya kekerasan dalam hubungan asmara. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban diberikan ketabahan.